Salam sejahtera buat
Sahabat Dumay dan seluruh Pembaca di manapun Anda berada, tak lengkap rasanya jika punya waktu dan duit lalu tidak
melancong jalan-jalan ke luar daerah, minimal ketemu keluarga atau kerabat yang
ada di seberang sana. Atau paling tidak, kunjungan wisata kuliner di berbagai tempat,
mau nikmati makanan khas tertentu di sebuah daerah, misalnya.
Saat ini para pengguna jasa angkutan dan pemakai kendaraan
peribadi kebanyakan lari ke mobil yang bermerk Daihatsu. Terios dan Xenia sudah hampir dominasi tempat-tempat
parkir di setiap area wisata kuliner dan tempat wisata lainnya. Penulis sendiri
pernah coba jenis Xenia, hehe…. maaf status rental maklum belum punya mobil
pribadi, ternyata memang nyaman selain hemat, lincah juga mudah dikendalikan.
Pengunjung pun bisa
duduk santai bersantap dengan beralaskan tikar sambil menikmati pemandangan
laut, gelombang dan deburan ombak yang saling kejar-mengejar silih berganti tak
pernah putus disamping menyaksikan kapal-kapal yang berlayar maupun yang sedang
bongkar muatan di Pelabuhan Semayang, hehe… asyik, ya…? itu jika anda mampir di
waktu pagi/siang atau di sore hari, lain lagi halnya ketika anda hanya punya
waktu untuk mampir di malam hari, dengan sentuhan cahaya lilin menjadikan
pantai ini sebuah pilihan untuk menikmati makan malam dengan Susana alam
terbuka, apa lagi bersama pasangan baru, wuah… pasti jadi catatan penting buat
seumur hidup, deh….
Di
hotel ini sangat lengkap mulai dari lapangan tenis berstandar internasional,
kolam renang yang berada di ruang terbuka dan memiliki akses menuju
pantai yang masih berada dalam kawasan hotel ini, dan ruang fitness
menyediakan alat-alat yang lengkap dengan system komputerisasi canggih dan tak
kalah menariknya karena kita bisa bersantap menikmati sajian kuliner yang tersedia
dalam hotel ini. Ada beberapa tempat yang menyediakan makanan unggulan di Hotel
ini, yaitu The Palm Cafe yang menyediakan makanan dengan cita rasa Meksiko,
Italia, Argentina, Perancis dan juga Asia yang buka 24 jam. Banyak yang bisa
kita nikamti di Hotel yang Flus dengan Wisata Kuliner ini dengan hidangan
lauk-pauk seperti kepiting, udang dll. yang serba wah…. pokoknya datang aja
deh…!
Beranjak
dari hotel ini, pengin rasakan makanan lain yang masih khas masakan Balikpapan,
di kawasan kuliner pantai, pondok dan resto dalam kota tersedia beragam jenis
hidangan, ada pepes kepiting, abon kepiting, kepiting goreng, kepiting saos dan
berbagai macam rasa kepiting. Menu andalan adalah kepiting rasa saos dandito.
Rasa saos yang berwarna merah dan kental ini sengaja diciptakan dari hasil
eksperimen pemiliknya, bung “Rudy Setiawan” yang telah mencoba selama setahun
bermacam-macam bumbu dapur sebelum membuka restorannya yang diberi nama “ Dandito
“ sebagai nama dari anak laki-lakinya yang kedua. Kepiting saos dandito hasil
campuran dari bumbu serba merah yaitu jahe merah, tomat merah, bawang merah,
gula merah, dan cabe merah. Hasil rasa bumbunya begitu pas di lidah rasa
campuran asam, manis dan pedasnya. Saos cairan bumbunya agak kental berwarna
merah campur orange dan kelezatannya terasa mengalir di lidah sampai ke kerongkongan.
Menu lainnya dari kepiting adalah kepiting saos tiram, asam manis, lada hitam, goreng mentega, goreng bawang putih dan sop kepiting asparagus yang berwarna hitam dan kental juga banyak disukai pengunjung karena rasa pedasnya dari lada hitam sangat menyengat lidah bagi penikmat kuliner yang suka pedas membuat pengunjung ketagihan untuk terus datang berulang-ulang. Pengunjung yang tidak suka makan kepiting ada menu lain seperti udang, ikan, cumi, daging, ayam goreng/bakar, dengan saos yang beragam, juga tambahan sayur lengkap dengan berbagai pilihan pula, yakni : cah kangkung, cah sawi, cah toge, cap cay, dll. Oh, iya… lupa mengenai tarif perporsi, yah… tergantung sesuai pesanan, Kepiting telur satu porsi Rp 117.000, kepiting jantan Rp 100.000, dan kepiting soka Rp 100.000. yang paling murah pepes kepiting hanya Rp 16.500 per bungkus, abon kepiting juga hanya Rp 20.000/bungkus. Duuh…. Puas ya….!?
Sebelum niat balik ke Bandara alangkah baiknya kita keluar kota dulu, hehe…. Sambil nurunkan kolestrol karena habis nyantap makanan enak, juga sekalian liat2 pemandangan wisata alam dengan panorama yang cukup indah, di sini banyak sekali, Sobat. Ada obyek wisata Penangkaran Buaya yang bisa menampung lebih 1500 ekor buaya. Penangkaran ini sebagai memasok bahan baku untuk membuat berbagai macam aksesori seperti : tas, dompet, ikat pinggang dan lain-lain. Ada juga Taman Bekapai yang terletak di Jantung Kota Balikpapan. Di tengah taman ini terdapat sebuah patung berwarna perunggu dengan air mancurnya bila tertimpa sinar dimalam hari akan memunculkan sinar laksana semburan minyak bumi. Juga ada Taman Agrowisata, yang memiliki berbagai koleksi tanaman tropis yang dilengkapi dengan tempat piknik terbuka, rumah panjang Dayak, tempat berkemah, dilengkapi play ground, shelter, tempat parkir dan Musholla.
Selain
itu ada pula Jembatan
yang dinamai Jembatang Ulin Kariangau, jembatan ulin dengan panjang lebih
dari 700 meter dan lebar hanya 2 meter, hehe… kalau lemah jantungan jangan
coba2 lho, meniti di jembatang ini, bisa2 bikin repot teman. Di bawahnya terdapat
hutan bakau dengan pemandangan lepas ke teluk Balikpapan menuju ke aktivitas
nelayan dan kapal-kapal yang melintas dari Pelabuhan Somber ke Pelabuhan
Penajam. Wisata alam
lainnya, yaitu Bukit Bangkirai. Wisata alam Bukit Bangkirai dapat ditempuh
sekitar satu jam dari Kota Balikpapan. Kawasan ini bagian dari kawasan
hutan-hutan tropis yang ada di Kalimantan Timur yang luasnya sekitar 15 juta
ha. Kawasan ini selain keasrian hutan alamnya juga terdapat jembatan tajuk dan
beberapa jenis satwa langkah seperti burung surga atau burung enggang dan
sering menjadi tujuan orang-orang yang akan melakukan riset dan ovservasi alam dengan
fasilitas berupa akomodasi yang dapat disewa oleh pengunjung.
Sobat….
sebenarnya masih banyak tempat menarik dan bersejarah belum kita kunjungi
seperti Kilang
Minyak Balikpapan, Monumen
Mathilda, Pantai
Strans, Goa
Jepang, Meriam
Peninggalan Jepang, Museum
Tanjungpura, MONPERA ( Monumen Perjuangan Rakyat ) Balikpapan, Monumen
Jepang, Perkebunan
Salak, Tugu
Peringatan Divisi 7 Australia,
Lapangan Merdeka
dan lain-lain yang masih di kawasan Balikpapan, namun waktu jualah yang mengakhiri
jumpa kita.... jika dalam tulisan ini ada nama yang tidak sesuai, Penulis mohon
maaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar