Erupsi Sinabung yang terjadi sejak enam bulan lalu sudah mengganggu aktivitas pasar terutama pasokan hortikultura atau sayur mayur. Berdasarkan laporan, pasar seluas 5 hektar yang menjadi barometer pantauan harga harian Dinas Perindag Provinsi Sumatera Utara itu sudah tak berfungsi karena tertutup abu vulkanik. Walaupun pasar yang berlokasi di Kecamatan Tiganderket itu hanya buka sekali seminggu tapi dampaknya sangat besar untuk aktivitas warga Karo.
Kaki gunung Sinabung yang subur menjadikan wilayah Karo memberikan kontribusi 20 persen pasokan sayur mayur ke Kota Medan.
"Akibat erupsi Gunung Sinabung, 50 persen produk hortikultura di Kabupaten Karo rusak, sehingga harganya mengalami kenaikan sekitar 30 sampai 40 persen," demikian dirilis Humas Kemendag, Senin.
Sentra penghasil hortikultura di Kabupaten Karo terdiri dari delapan kecamatan yaitu: Kecamatan Tiga Panah, Kecamatan Merek, Kecamatan Dolad Rakyat, Kecamatan Merdeka, Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Payung, dan Kecamatan Tiganderket. Sedangkan di sekitar Gunung Sinabung, terdapat empat kecamatan penghasil hortikultura yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Payung, dan Kecamatan Tiganderket.
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, akan melakukan pemantauan langsung ke pasar Sinabung sekaligus menyambangi para korban yang masih bertahan di pengungsian.
Transportasi di sekitar Kabupaten Karo saat ini dalam kondisi sulit, sehingga aktivitas pariwisata dan ekonomi menurun tajam.
Editor : Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar